We Will Not Go Down- Song For Gaza...





WE WILL NOT GO DOWN (Song for Gaza)
(Composed by Michael Heart)
Copyright 2009


A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight



All Music and Content Copyrighted. All rights reserved. © 2009


Mengapa Perlu Menjaga Mutaba'ah??

Mutabaah (pengawalan) ibadah merupakan suatu elemen yang amat penting dalam proses pembinaan (takwin) seseorang muslim yang soleh dan musleh, atau dalam erti kata lain membentuk seorang muslim yang berdaya saing yang mampu melakukan pembaharuan untuk kebaikan agama, negara dan bangsa. Mutabaah ini sepatutnya diperiksa semasa halaqah atau usrah atau smartgroup yang diadakan secara rutin setiap minggu.

Mutabaah ibadah ini bukanlah merupakan suatu bentuk bid’ah (pembaharuan). Mari kita telusuri kembali sirah Nabawiyah seperti di bawah:


Abu Hurairah meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang berpuasa hari ini?” Kata Abu Bakar: “Saya”. Rasulullah SAW bersabda: “Kemudian siapa yang mengiringi jenazah hari ini?” Abu Bakar berkata: “Saya”. Sabdanya lagi: “Siapa yang memberi makanan kepada orang miskin hari ini?” Kata Abu Bakar: “Saya”. Sabdanya lagi: “Siapa yang menziarahi orang sakit hari ini?” Kata Abu Bakar: “Saya”. (HR Muslim)


Sesungguhnya Abu Bakar merupakan khalifah Ar-Rashidin yang pertama setelah kewafatan Nabi SAW dan beliau digelar As-Siddiq (membenarkan) oleh Nabi SAW. Hampir mustahil yang Abu Bakar itu bersifat sombong untuk menunjuk-nunjuk amalannya kepada khalayak ramai. Tidak lain dan tidak bukan Abu Bakar berbuat demikian sebagai contoh tauladan atau pembakar semangat kepada jemaah yang lain.


Mutabaah ibadah ini dapat menyuntik satu kekuatan kepada kita untuk terus beristiqomah, beristimrar dan terus tsabat dalam melaksanakan perintah Allah dan rasul-Nya. Sesungguhnya, untuk beristiqomah dalam melaksanakan perintah-Nya merupakan suatu perkara yang memerlukan keazaman yang bukan sedikit dan usaha yang berterusan, bukan seperti kata pepatah Melayu, “Seperti melepaskan batuk di tangga”. Firman Allah SWT dalam Surah Hud,11:112:


“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat berserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.”

Tanpa mutabaah yang mantap, apalah guna seseorang itu walau sehebat manapun kerjanya (dakwahnya). Firman Allah SWT dalam Surah As-Saff,61:2-3:


"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."


Sebagai tambahan rujuk pula hadis riwayat Imam Bukhori di bawah:


“Seseorang didatangkan pada hari kiamat, lalu dilempar ke neraka. Usus-ususnya menyemburat keluar dan ia mengitari penggiling tepung. Para penghuni neraka mengerumuni orang tersebut dan berkata kepadanya, ‘Hai si Fulan, apa terjadi padamu? Bukankah engkau dulu menyuruh kami mengerjakan perbuatan yang baik dan melarang kami mengerjakan kemungkaran?’ Orang tersebut menjawab, ‘Aku dulu menyuruh kalian mengerjakan perbuatan yang baik tapi aku sendiri tidak mengerjakannya dan melarang kalian mengerjakan kemungkaran tapi aku sendiri yang mengerjakannya.’.” (HR Bukhari)


Kita sebagai seorang muslim yang sentiasa mengaku dalam bacaan do’a Iftitah bahawa “Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya kerana Allah Rabbul ‘Alamin” sepatutnya berakhlak dengan akhlak Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya, Nabi SAW itu merupakan kekasih Allah SWT dan rasul terakhir yang menjadi contoh tauladan kepada semua umat di dunia. Firman Allah SWT dalam Surah Al-Ahzab,33:21


. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (iaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Berikut merupakan ibadah-ibadah yang biasa dimasukkan ke dalam senarai mutabaah:


q Qiyamullail (termasuk solat tahajjud)

q Solat Subuh berjemaah

q Bacaan al-Matsurat

q Solat Dhuha

q Tilawah Al-Quran

q Istighfar

q Hafalan Al-Quran/ Hadis

q Ziarah

Exam Mode


Trial exam dah dekat..
Doakan kejayaan kita semua..
Tingkatkan amal...
Study2 jugak..solat jgn lupe..
Qur'an bace selalu..
Zikir jgn tinggal...
Insya Allah..

Related Posts with Thumbnails